Breaking News

Wasiat Ayah Minta Dimakamkan dalam Rumah yang Ternyata Membawa Masalah

 


Kota Batu, detiknews.web.id - Wasiat dari ayahnya sebelum meninggal benar-benar dilakukan Didik Wijoyo. Pria 39 tahun itu mengubur jenazah ayahnya di dalam rumah seperti yang telah diwasiatkan sebelumnya.

Namun wasiat itu membawa masalah. Jenazah Kibat (78), ayah Didik akhirnya dipindahkan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum.

Kasi Humas Polres Batu Ipda Trimo mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Giripurno, Kota Batu. Polisi mengetahui kejadian tersebut usai mendapat laporan dari warga

"Warga baru tahu itu pada Minggu (31/3/). Dari situ, kemudian Kepala Dusun setempat melapor ke kami soal kejadian tersebut," ujar Trimo kepada detikJatim, Selasa (2/4/2024).

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJatim, ayah Didik yang bernama Kibat selama kurang lebih lima tahun menderita stroke dan komplikasi. Kibat meninggal pada Rabu (27/3) sekitar pukul 06.30 WIB

Didik kemudian memakamkan jenazah ayahnya di dalam kamar rumah sendiri. Berdasarkan pengakuan Didik, apa yang dilakukan sesuai dengan wasiat sang ayah sebelum meninggal.

"Menurut keterangan yang bersangkutan (Didik) sesuai wasiat almarhum sebelum meninggal meminta dimakamkan di dalam rumah," ungkap Trimo.

Setelah 5 hari pemakaman, Didik memutuskan melaporkan kepada kasun setempat bahwa sang ayah telah meninggal. Sebab, dia merasa tidak enak dengan para saudara dan tetangga.

Warga dan keluarga yang mengetahui kejadian tersebut meminta dilakukan pemindahan jenazah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Sumbersari.

Dari hasil penyelidikan kepolisian, diketahui sebelum meninggal, Kibat tinggal bersama anak angkatnya Didik Wijoyo. Warga sekitar juga mengaku tidak pernah mendengar keduanya bertengkar selama ini.

Terpisah, Kepala Desa Giripurno, Suntoro menyampaikan, Kibat sebenarnya memiliki satu anak perempuan. Namun, anak perempuanya tinggal terpisah di Dusun Beru, Desa Bumiaji, Kota Batu.

"Sempat anak perempuan Kibat itu datang ke rumah dan tanya ke Didik keberadaan ayahnya. Terus Didik beralasan kalau ayahnya sedang berobat," kata dia.

"Mungkin si Didik ini mikir, takut kenapa-kenapa, ngomong lah ke tetangganya terus dimarahi, tetangganya melapor ke Bu Kasun terus laporan ke saya, saya langsung koordinasi dengan Muspika," sambungnya.

(red.alz)
© Copyright 2022 - detiknews
https://www.detiknews.web.id/p/box-redaksi.html