Breaking News

Detik-detik Kakak Adik Rampok Rumah Pendeta Berujung Melayangnya Nyawa Agus

 



Malang, detiknews.web.id - Kakak beradik di Malang tega merampok dan membunuh tetangganya sendiri yang merupakan pendeta. Pembunuhan ini begitu keji lantaran pisau ditemukan menancap di leher korban. Begini detik-detik kejinya kakak beradik rampok dan bunuh tetangganya.

Pelaku adalah M Wakhid Hasyim Afandi (29) dan adiknya M Iqbal Faisal Amir (28). Kakak beradik warga Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang ini tega menganiaya Ester Sri Purwaningsih (69) dan membunuh adik laki-lakinya Agus Sri Iswanto (60), yang merupakan penyandang tuna netra.

Diketahui, perampokan berdarah itu terjadi pada Jumat (22/3) malam. Dua pelaku menyatroni rumah yang hanya ditempati Ester dan Agus. Kala itu, situasi sekitar rumah korban sedang sepi karena mayoritas warga sedang salat tarawih.

Nyawa Agus melayang setelah dihabisi pelaku dengan menghujamkan pisau ke bagian leher. Sementara kakak kandungnya Ester, yang merupakan kepala gereja sekaligus pendeta, dianiaya pelaku hingga mengalami luka.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, para tersangka ini sebelumnya memilih rumah secara acak, namun sudah ditarget karena sudah memetakan lokasi. Mereka memilih rumah ini karena di tempat kejadian perkara (TKP) ditinggali oleh para lansia.


Akhirnya, pelaku bisa memasuki rumah Ester melalui pintu samping rumah yang tidak terkunci. Namun, ketika para tersangka masuk ke dalam rumah, korban Agus saat itu tengah makan dan memergoki kehadiran mereka. Secara spontan, tersangka Iqbal kemudian memukul wajah Agus.

Lantaran berada di situasi terjepit, Iqbal akhirnya mengambil pisau dapur di rumah korban sepanjang 20 sentimeter. Pisau itu lantas disabetkan ke leher korban, tapi korban melakukan perlawanan dengan menangkis sabetan pisau itu.

"Kemudian pisau tersebut dari mata pisaunya patah dan menancap di leher sebelah kiri antara leher dan pundak yang mengakibatkan korban meninggal dunia," tutur Gandha, Rabu (3/4/2024).

Kemudian, Wakhid masuk ke ruang makan, menyusul adiknya yang bertemu dengan Ester Sri Purwaningsih. Wakhid langsung memukul korban dengan menggunakan tangan kosong sebanyak tiga kali

"Tidak berhenti sampai di situ saja menyeret korban ke dalam kamar, kemudian membenturkan kepalanya ke dalam ke dinding sebanyak dua kali, yang menyebabkan korban luka-luka," ujarnya.

Pelaku pun mengambil sejumlah barang korban. Mulai dari handphone, dompet berisikan uang Rp 750 ribu dan beberapa ATM milik korban Esther Sri Purwaningsih.

"Setelah berhasil melumpuhkan kedua korban tersebut, tersangka mengambil dompet yang berisi uang milik korban dan satu buah HP merk Oppo, milik korban Ester Sri Purwaningsih," imbuhnya.

Sementara itu, Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih menyatakan, motif kedua tersangka melakukan perampokan karena terdesak kebutuhan uang. Sebab, salah satu tersangka rencananya akan melangsungkan pernikahan.

"Bahwa motif dari kedua ini berdasarkan pedalaman sementara yang sudah dilakukan oleh penyidik adalah tersangka ini butuh uang untuk biaya pernikahan sekaligus, untuk membayar tanggungan utang yang mereka miliki," ujar Imam Mustolih.



"Tidak berhenti sampai di situ saja menyeret korban ke dalam kamar, kemudian membenturkan kepalanya ke dalam ke dinding sebanyak dua kali, yang menyebabkan korban luka-luka," ujarnya.

Pelaku pun mengambil sejumlah barang korban. Mulai dari handphone, dompet berisikan uang Rp 750 ribu dan beberapa ATM milik korban Esther Sri Purwaningsih.

"Setelah berhasil melumpuhkan kedua korban tersebut, tersangka mengambil dompet yang berisi uang milik korban dan satu buah HP merk Oppo, milik korban Ester Sri Purwaningsih," imbuhnya.

Sementara itu, Wakapolres Malang Kompol Imam Mustolih menyatakan, motif kedua tersangka melakukan perampokan karena terdesak kebutuhan uang. Sebab, salah satu tersangka rencananya akan melangsungkan pernikahan.

"Bahwa motif dari kedua ini berdasarkan pedalaman sementara yang sudah dilakukan oleh penyidik adalah tersangka ini butuh uang untuk biaya pernikahan sekaligus, untuk membayar tanggungan utang yang mereka miliki," ujar Imam Mustolih.



(red.alz)

© Copyright 2022 - detiknews
https://www.detiknews.web.id/p/box-redaksi.html