Breaking News

Ayah di Surabaya Tempeleng Bayi Juga Kerap Pukuli Istri dan Anak Pertama

Ilustrasi

 


Surabaya
, detiknews.web.id - Ayah di Surabaya tega menempeleng hingga membanting bayinya yang baru berusia 6 hari. Pria tersebut juga kerap menganiaya istrinya, ibu dari bayi 6 hari itu, serta anak pertamanya.
Kepala DP3A-PPKB Surabaya Ida Widayati menyebutkan bahwa pria berinisial R (29) itu kerap melakukan KDRT terhadap istri dan anak pertamanya yang kini berusia 1,5 tahun.

Bahkan, kata Ida, KDRT itu juga kerap dilakukan oleh R kepada istrinya N (27) sejak awal menikah. Penyebabnya, kata Ida, diduga karena sang suami tidak bekerja.

"Anak pertamanya juga (dipukuli), mungkin karena stres nggak kerja. Sering menyalahkan istrinya, katanya 'gara-gara kamu aku nggak bisa beli rokok, nggak punya uang', sering. Istrinya juga sering dapat kekerasan," ujar Ida kepada detikJatim, Minggu (21/4/2024).

Ida menceritakan bahwa R menjadi pengangguran selama kurang lebih satu bulan. Hal itulah yang dia duga menjadi salah satu penyebab emosinya tidak terkontrol.

Sebelumnya, kata Ida, pelaku bekerja di depo air isi ulang betugas mengantarkan galon ke pelanggan. Sedangkan istrinya bekerja melipat kertas di sebuah perusahaan.

Meski tidak ada luka serius yang dialami bayi 6 tahun buah hati R dan N, namun sejumlah luka memar ditemukan pada tubuh mungil bayi tersebut.

Pada malam kejadian itu R kembali menuduh istrinya N telah melahirkan anak yang bukan anak kandungnya. Padahal istrinya memastikan itu adalah anak kedua mereka.

"Malam kejadian itu dituduh anaknya bukan anaknya. Sudah sering, sejak hamil 7 bulan dicurigai sama suaminya," kata Ida.

Pada hari kejadian emosi R tak terkendali. Dia melampiaskan emosi itu kepada sang bayi yang baru lahir yang diberi nama E. Bayi itu ditempeleng hingga dibanting di kasur.

"Bayinya usia enam hari. Ditempelengi, lalu dibanting. Sampai memar-memar," ujarnya.

Usai mendapatkan penganiayaan dari ayahnya, bayi E dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan. Beruntung tidak ada luka serius dan tak sampai dirawat inap.

Kondisi bayi E saat ini sudah membaik. Namun ASI dari ibunya kurang maksimal dan dibantu DP3A dengan susu formula, serta keduanya dibantu dirawat di shelter perlindungan anak dan perempuan.

(red.alz)
© Copyright 2022 - detiknews
https://www.detiknews.web.id/p/box-redaksi.html